Label: ,

Bisnis Online yang Mudah dan Bisa Dilakukan Oleh Orang Awam

Merebaknya berbagai macam bisnis online saat ini, ternyata telah membuat banyak sekali masyarakat yang juga ingin merasakannya manisnya mendapatkan keuntungan yang didapatkan dari bisnis Online.  Terlebih lagi dengan  bisnis online ini banyak orang yang telah merasakan kesuksesan dengan mendapatkan keuntungan yang sangat besar. Selain menjanjikan keuntungan yang sangat besar, bisnis online juga dapat  dikerjakan di manapun dan kapan pun tanpa mengeluarkan tenaga dan pengorbanan lain.

Namun demikian banyak orang yang melakukan bisnis online ini dengan mendapatkan keuntungan ialah mereka yang memang mengetahui seluk-beluk tentang dunia online  atau dunia internet. Oleh karenanya bagi sebagian orang yang tidak mempunyai kemampuan tersebut merasa minder akan peluang yang ada dalam bisnis online ini. Pada saat ini, agaknya pendapat tersebut dirasa kurang tepat, mengapa demikian?
Ya, ternyata ada beberapa bos yang bisa dilakukan orang awam dan dapat dikerjakan secara sederhana. Nah, berikut adalah bisnis online yang mudah dan bisa dilakukan oleh orang awam.
Merebaknya berbagai macam bisnis online saat ini, ternyata telah membuat banyak sekali masyarakat yang juga ingin merasakannya manisnya mendapatkan keuntungan yang didapatkan dari bisnis Online.  Terlebih lagi dengan  bisnis online ini banyak orang yang telah merasakan kesuksesan dengan mendapatkan keuntungan yang sangat besar. Selain menjanjikan keuntungan yang sangat besar, bisnis online juga dapat  dikerjakan di manapun dan kapan pun tanpa mengeluarkan tenaga dan pengorbanan laNamun demikian banyak orang yang melakukan bisnis online ini dengan mendapatkan keuntungan ialah mereka yang memang mengetahui seluk-beluk tentang dunia online  atau dunia internet. Oleh karenanya bagi sebagian orang yang tidak mempunyai kemampuan tersebut merasa minder akan peluang yang ada dalam bisnis online ini. Pada saat ini, agaknya pendapat tersebut dirasa kurang tepat, mengapa demikian?

1. Mengikuti Progam Affiliate atau Makelar Online

Salah satu bisnis online yang mudah dan bisa dilakukan oleh orang awam ialah dengan ikut serta dalam program affiliate. Progam ini sebenarnya sedikit mirip dengan makelar. Ya, bisnis ini sangat sederhana, Anda bisa melakukan bisnis ini dengan  menjual produk orang lain dengan  upah, komisi atau bagian yang telah disepakati.
Yang saya sarankan dari program ini ialah sebaiknya Anda lebih memilih menjualkan produk orang lain yang bisa Anda pasarkan melalui komunitas, blog, media sosial, atau situs yang menyediakan toko Online dengan memilih produk dengan peredaran yang relatif cepat laku, dan mempunyai harga yang tinggi, seperti tanah, HP, gadget, Motor, Mobil, atau bahkan rumah atau bangunan. Dengan Anda yang menjual barang yang mahal, maka komisi yang akan Anda dapatkan juga akan semakin besar pula.

2. Menjadi Penulis Artikel Online

Nah, bisnis online yang mudah dan bisa dilakukan oleh orang awam selanjutnya ialah dengan menjadi penulis artikel Online.  Menjadi penulis artikel online pada saat ini juga merupakan sebuah bisnis online yang sangat mudah dilakukan oleh orang awam. Hal tersebut dikarenakan bahwa pada dasarnya pekerjaan ini sangatlah sederhana dan bisa dilakukan oleh siapa pun.
Jika Anda mempunyai waktu senggang, Anda bisa melakukan bisnis ini dengan menulis artikel sebanyak jumlah 1000, 2000, atau sesuai dengan permintaan jumlah kata yang Anda minta dalam beberapa jam saja.

3. Jual Beli Domain

Kemudian bisnis online yang mudah dan bisa dilakukan oleh orang awam selanjutnya ialah dengan menjual dan membeli domain.  Jenis bisnis online ini bisa Anda lakukan dengan membeli sebuah domain dengan harga yang relatif murah dengan menjualnya dengan harga yang lebih tinggi.

Label: ,

Peluang Bisnis Ketika Studi SMK dan Kuliah

             


             Memulai bisnis itu gak bisa langsung sukses. Semua di mulai dari Nol. Dan berbicara soal peluang bisnis, kali ini saya akan membahas peluang bisnis ketika sedang studi SMK atau kuliah. Yah kan lumayan dapet uang tambahan hehehehehe. Kapan lagi bisa sekolah sambil mendulang rupiah. Saya akan berbagi beberepa cerita tentang kejelian melihat peluang bisnis ketika studi di SMK dan Kuliah. 

                Banyak orang berfikir bahwa bisnis itu memerlukan modal besar. Memang benar kalau mulai dengan bisnis besar butuh modal besar. Tapi cobalah mulai dari bisnis kecil. Maka kamu hanya memerlukan modal kecil. Modul bukan hanya semata uang. Modal yang kali ini saya akan bahas adalah modal berupa pelajaran kejuran yang didapatkan. Seperti Troubleshooting PC/Laptop, Troubleshooting Printer, Troubleshooting Sistem Operasi/Software dll. 

                    SMK dan Kuliah sama-sama meliki kejuruan. Sehingga ini bisa menjadi peluang bisnis. Di SMK dan Kuliah juga sama-sama membutuhkan alat penunjang pratikum yang terkadang harus di beli sendiri. Di sinilah kejelian kita di uji untuk dapat melihat peluang bisnis.


Melihat Peluang Bisnis Di Balik Tugas Pratikum SMK Jaringan - 

Menjual Kabel UTP dan Konektor RJ 45.


         Ini adalah salah satu peluang bisnis jika kamu seorang anak SMK Jurusan Komputer. Dulu waktu masi SMK saya mencoba bisnis ini. Berawal dari iseng mencari peralatan pratikum jaringan di salah satu Mall IT di Makassar, saya memperoleh untung yang cukup untuk menambah uang jajan saya. Ketika itu saya hendak membeli Konektor RJ 45 dan Kabel UTP. Hari itu saya membawa uang pemberian dari Ortu sekitar Rp100.000. Minta bajet segitu karna saya masi awam soal harga alat pratikum jaringan. Jadi daripada uangnya urang saya minta lebih, kalaupun ada kembaliannya saya balikin ke Ortu. 
Konektor RJ 45

Kabel UTP


         Ketika sampai di Mall IT ternyata alat pratikum jaringan itu ada yang jual per dos/pack dan eceran. Harga eceran Konektor RJ 45 Rp1.000/biji dan Harga grosir nya Rp30.000/pack yang berisi 100biji. Harga eceran kabel UTP kualitas rendah Rp1.500/meter sedangkan kualitas bagus nya Rp3.000/meter. Waktu itu saya tidak menanyakan harga per rol nya, karna saya yakin harganya cukup mahal. Setelah mengetahui harganya saya berfikir untuk menggunakan setengah dari uang pemberian ibu saya dan mengembalikan setengahnya. 

         Saya memutuskan untuk membeli 1 pack Konektor RJ 45 dan 18 Meter kabel UTP kualitas rendah. Saya membeli 1 pack Konektor RJ 45 dan 18 Meter kabel UTP kualitas rendah karna mempertimbangkan potensi gagal teman sekelas dan teman sejururusan dari kelas lain dalam merakit kabel UTP. Bukan niat mendoakan hal buruk, tapi inilah kejelian saya melihat peluang bisnis. Dalam satu kelas terdiri dari 40 orang. Dan jurusan komputer di sekolah saya ada 4 kelas. Jadi kalau di total ada 160 orang yang akan pratikum Jaringan. Setiap orang minimal menggunkan 2-4 Konektor RJ 45 dan 1/2 Meter Kabel UTP. Jadi jika di hitung keseluruhannya akan terlihat seperti gambar di bawah ini : 



             Tak sullit menjual Konektor RJ 45 dan Kabel UTP di sekolah yang hanya memiliki jurusan komputer seperti sekolah ku. Tak perlu menjajahkan dagangan ku ke setiap kelas. Cukup menjualnya di teman kelas ku. Dengan iklan gratis dari mulut kemulut aku dapat menjual dagangan ku. Pelanggan satu persatu mendatangi ku. Puncuk bisnis ku adalah ketika satu persatu teman ku gugur dan harus remedial. Di situ terkadang saya merasa sedih tapi di situ juga peluang bisnisnya. Satu persatu teman ku yang gugur membeli dagangan ku, hingga habis terjual. Sayangnya ketika kelas lain juga ingin membeli dagangan ku sudah habis. Dari bisnis kecil-kecilan ini aku memperoleh untung sekitar Rp80.000. Dari hal kecil kita bisa memulai bisnis.

              Bisnis ini bisa jadi bisnis musiman tipa tahunnya. Apalagi ketika posisi kita sebagai senior. Ketika junior kita membutuhkan maka disinilah peluang bisnis. Kan lumayan speak-speak sama adek kelas. hitung-hitung nambah relasi sambil cari untung.

Melihat Peluang Bisnis Ketika Prakerin/PKL  - 

Menjadi Makelar PC/Laptop, Aksesoris dan Suku Cadang.

           Wakti itu saya masih SMK. Dan saya sedang menjalani yang namanya Prakerin (Praktik Kerja Industri) atau lebih sering dikenal dengan sebutan PKL (Praktik Kerja Lapangan). Di saat teman saya memilih untuk Prakerin di Perkantoran saya justru memilih Prakerin di sebuah Toko Komputer di Makassar. Di sini saya juga belajar tentang bisnis. 

          Toko yang sayang tempati Prakerin menjual berbagai barang elektronik mulai dari komputer hingga barang elektronik rumah tangga. Bahkan hingga mesin penghitung uang. Yang saya pelajari dari toko ini adalah mereka tidak menyetok semua barang di Tokonya. Melainkan mereka baru membeli barang dari beberapa relasi mereka dengan meninjau harga termurah, ketika ada konsumen yang mencari. Lalu bagaimana cara mereka memasang harga ? Mereka meminta list daftar harga terbaru melalui amail dari setiap relasinya setiap hari kemudian merata-rata kan harga pasarannya. Mereka tak pernah memasang harga tetap. Karna beberapa barang yang mereka jual rata-rata harganya mengikuti kurs dolar. 



       Ketika konsumen sudah deal dengan harga yang ada dan pihak toko telah menentukan mengambil barang di relasi yang mana. Maka tugas selanjutnya adalah tugas anak prakerin untuk mengambil barang pesanan konsumen di distributor. Nah di sini saya melihat peluang bisnis. Banyak alamat distributor yang saya dapat. Dan saya tahu jika mau mencari barang murang murah harus ke distributor mana. Sehingga jika saya ingin mencari barang murah maka saya tau tempat yang pas.

             Toko yang saya tempati Prakerin juga menerima jasa service. Nah lagi-lagi saya memperoleh sebuah pelajaran dari toko ini. Toko ini memiliki beberapa relasi tempat service. Jadi jika mereka tidak bisa menangani maka akan mereka limpahkan ke toko lain. kemudian mengkalkulasi biaya dan mengkonfirmasinya pada konsumen, jika konsumen setuju maka barangnya baru diservice. Selain saya memperoleh informasi Service Center Resmi saya juga memperoleh beberapa Informasi Service Rumahan. Ini bisa jadi peluang usaha buat saya jika ada orang yang service barang elektroniknya sementara saya tidak bisa menanganinya. Bisnis service PC/Laptop sangat menjanjikan, untuk biaya ongkos cek/troubleshooting saja dikenai biaya Rp50.000. 

            Setelah selesai Prakerin selama 3 bulan saya menjadi Makelar PC/Laptop, Aksesoris dan suku cadang. Saya tak bermodal kan duit waktu itu. Hanya bermodal pengetahuan saya soal harga kemudia knsumen yang mau beli saya suruh bayar didepan. Saya blak-blakan saja kedia kalau gak punya duit. hahahahahaha Kadang saya memperoleh uang dobel. Mungkin si Konsumen berpikir saya tulus membantu sehingga iya memberi uang bensin atau uang lelah, padahal saya sudah mengambil keuntungan dari barang yang dibutuhkan konsumen tersebut.Saya bisa memperoleh keuntungan Rp50.000-Rp150.000 untuk penjualan dan service PC/Laptop, Suku cadang dan Printer. dan saya juga bisa memperoleh keuntungan Rp20.000-Rp50.000 untuk penjualan Aksesoris. 

           Bisnis bukan semata modalnya uang. Pengatahuan dan relasi juga bisa jadi modal untuk kita memulai usaha, uang itu bisa diperoleh dari konsumen dengan cara pembayaran didepan.  


Melihat Peluang Bisnis dari KKN (Kuliah Kerja Nyata)  - 

Menjual Power Bank.


          Kisah ini tentang kakak sepupu ku yang kuliah di salah satu PTN di Semarang. Entah ide bisnisnya muncul darimana. Aku pun yang mendengarnya tercengang. Sebelum KKN dia udah bisnis Power Bank sih. Dia biasa ngambil barang dari Surabaya dan Jakarta. Memesan secara Online. Bermodal kepercayaan pada Supplier ia mulai merintis bisnis ini. 

            Kebetulan sepupu ku ini orangnya mudah bergaul dan cakap dalam berkomunikasi sehingga iya memiliki banyak relasi. Mulai dari dari mahasiswa hingga dosen. Jadi tak begitu sulit untuk memasarkannya. Ada yang beli eceran ada juga yang beli secara reseller. Biasanya sekali memesan power bank dari supplier bisa 15-20 biji. Dan terkadang bisa laku dalam sehari. Keuntungannya Rp300.000-Rp600.000. 



             Dan ketika menjelang KKN sepupu ku tak ingin kehilangan momen penting ini untuk berbisnis. Aku ingat betul caranya merayu konsumennya yang rata-rata adalah mahasiswa. Ini yang dia bialang ketika merayau konsumennya "Gak tertarik beli Power Bank ? Nanti kalau KKN di desa gak ada listrik loh. Kalau mau ngambil gambar buat laporan terus hp atau kamera lowbet gimana ? Kalain harus nyetok 1 atau 2 Power Bnak buat persediaan.". Wah sepupu ku memang cerdas melihat peluang. 

               Menurutnya bisnis itu bukan sekedar cari untung tapi bagaimana cara kita jeli melihat peluang. Dia ngasih tips untuk jualan barang seperti Power Bank. Pertama kita harus uptodate soal harga pasar barang tersebut di kota asala kita. Kedua kita harus mencari supplier dari luar kota dengan harga termurah. Setelah itu kita baru bisa menentukan harga yang akan kita jual pada konsumen. Ketiga kita harus percaya pada supplier pada saat pertama kali memesan barang padanya. Keempat katanya kegagalan jangan buat kita menyerah tapi jadikan pelajaran agar kita lebih tangguh. 


Melihat Peluang Bisnis dari Membeli Peralatan Pratikum Lab  - 

Menjual Peralatan Pratikum Lab Pada Adek Kelas.



            Pelaku bisnis ini sama dengan pelaku bisnis di atas. Hanya daganganya saja yang berbeda. Ya benar kisah ini tentang kakak sepupu ku yang kuliah di salah satu PTN di Semarang. Kejelian nya melihat peluang menjadikannya Mahasiswa berkantong tebal. 



        Kakak sepupu ku ini merupakan mahasiswa jurusan keperawatan. Sehingga tiap semesternya ada alat praktik yang yang harus dibeli. hal ini bukan membuatnya mengeluh tapi dijadikannya sebagai peluang bisnis. Dia mendata setiap alat praktik yang digunakan setiap semesternya. Berapa hargnya ? kalau mau murah belinya dimana ? Hal itu lah yang juga di data oleh kakak sepupu ku. 

          Niat nya pengen mempermudah adik kelas dalam memperoleh alat praktik tapi disisi lain kakak sepupu ku juga memperoleh keuntungan dari kejelian nya melihat peluang ini. tak perlu menjual ke setiap kelas. Ia cukup menjual ke satu anak, kemudian ia menawari anak itu bonus jika dia mampu mencari anak lain yang mau membeli. Yah semacam merekrut kariawan gitu deh. Dengan begitu ia tak perlu susah payah untuk memperoleh Konsumen. Yah Kuncinya adalah kejelian. kalau soal modal duit itu nomer dua. Kita bisa memperolehnya dari teman atau Orangtua dengan jujur mengatakan untuk modal bisnis. Relasi juga menjadi salah satu kunci kesuksesan Pebisnis. 



Label: ,

Tahukah Anda Sejak Kecil Kita Telah Memahami Bisnis Dan Sangat Jeli Dalam Melihat Peluang Bisnis ?

      Dalam buku "Success Adventures", Roger Konopasek bertutur bertutur tentang seorang koki panggilan bernama Hussein. Pada suatu malam di restoran tempat ia bekerja, ia sendirian. Ketika akan menutup restoran, Hussein melihat seorang pria berjalan menuju restorannya. Melihat restoran tersebut akan ditutup, pria tersebut bertanya "Apakah mungkin ada makanan hangat bagi turis Australia miskin yang tengah tersesat di kota dan kelaparan?" tanya pria tersebut. Tanpa berkedip, Hussein mempersilahkan tamunya untuk duduk dan mengerjakan permintaannya.

          Sekembalinya dari dapur, ia mendapati ada tamu lain yang duduk sejauh dua meja dari turis Australia itu. Saat Hussein berbicara bahasa Inggris, tamu itu hanya mengangkat bahunya tanda tidak mengerti. Tamu itu tidak dapat berbicara bahasa Inggris, tetapi memberi penjelasan dalam bahasa Arab. Hussein pernah belajar sedikit bahasa Arab di sebuah sekolah Qur'an sehingga ia mampu menebak bahwa pria itu berasal dari Arab Saudi, tersesat di kota itu dan sangat lapar. Hussein kembali ke dapur dan menyiapkan makanan segar untuk kedua kalinya. Sekembalinya ke ruang makan ia merasakan kesunyian yang menyedihkan. Dua pria dewasa duduk di dalam restoran kosong di tengah kesunyian malam itu amat menyedihkan.

*Roger Konopasek

             Hussein akhirnya memutuskan untuk menghibur kedua tamunya dengan duduk di antara keduanya, menggunakan bahasa Inggris dan bahasa Arab silih berganti. Setelah beberapa menit terlibat percakapan, ia menemukan sesuatu yang menarik. Pria Arab tersebut mempunyai bisnis ekspor impor dan sedang dalam perjalanan pertamanya ke daerah ini untuk mencari transaksi baru, sementara pria Australia itu adalah pemilik peternakan domba yang besar. Pada saat itu, Hussein mencoba menghubungkan mereka berdua. Hussein menanyakan apakah si pria Australia berniat mengekspor dombanya ke Arab. Ia memperoleh jawaban berupa anggukan yang penuh semangat. Kemudian ia kembali ke pria Arab itu dan bertanya apa iya tertarik untuk mengimpor domba segar yang lezat untuk bisnis Haji ketika ratusan ribu orang bertemu di Arab Saudi untuk berziarah ke tempat suci. Sekalai Hussein, memperoleh jawaban berupa anggukan yang penuh semangat.

                 Percakapan tiga arah itupun menjadi lebih hidup. Mereka bertukar alamat, menegosiasikan harga dan nomer rekening bank yang ditulis di atas serbet. Setelah dua jam menerjemahkan dan bernegosiasi, kedua tamu tersebut berjabat tangan, saling menepuk bahu dan mengucapkan selamat tinggal kepada Hussein. Tiga bulan kemudian, Hussein membuka surat dari si pria Australia. Pria tersebut berterima kasih kepada karna Hussein  menjadi penerjemah yang baik dan pengintai bisnis yang bermata tajam. Dalam surat itu Hussein memperoleh cek senilai $20.000 yang merupakan bagian dari perjanjian itu. Keramahan dan keterbukaan mengubah hidupnya menjadi pengintai bisnis bermata elang.

Sumber cerita dari Buku Prof. Dr. M. Suyanto - 11 Rahasia Memulai Bisnis Tanpa Uang

 Click Disini Untuk Membeli Bukunya.

          Dari kutipan buku di atas kita dapat belajar bahwa peluang bisnis itu bisa datang kapan saja dan di mana saja. Bahkan hanya dengan bersikap ramah dan pandai berkomunikasi kita dapat memperolah peluang bisnis. Yang terpenting dari peluang bisnis adalah kejelian dan ketelitian dalam melihat sesuatu. Apakah sulit untuk memulai bisnis ? Menurut saya tidak. Karna dari kecil kita pasti pernah belajar tentang bisnis. Baik di sengaja atau pun tidak di sengaja.

         Contoh kasus :

Memulia Bisnis Dari Hobi Makan dan Kejelian Melihat Peluang.


               Saya dulu waktu masih SD masi merasakan uang jajan Rp500. Sedangkan saya tipikal orang tang suka makan karna kalau otak saya di pakai belajar saya akan mudah merasa lapar. Karna saya merasa uang jajan saya tidak cukup dan saya sangat takut meminta uang jajan lebih, akhirnya saya berfikir untuk membawa bekal. Kebetulan ibu saya sering menerima pesanan kue setiap harinya karna kue buatan ibu sangat enak. Nah saya memutuskan untuk membawa bekal beberapa kue buatan ibu. Setiap jenis kue yang di buat ibu saya membawanya dua biji. Bukan karna rakus tapi saya berfikir pasti teman saya akan minta dan tidak mungkin saya tidak memberi.


       Nah di sinilah peluang bisnis itu muncul. Ketika ada teman saya yang tergolong kaya mencoba salah satu jenis kue buatan ibu saya, dia sangat ingin membelinya dalam jumlah banyak. Yah kue ibu begitu enak, siapa pun yang mencobanya akan ketagihan. Sepulang dari sekolah saya menceritakan hal ini kepada ibu. Kemudian ibu menyambut dengan gembira. Keesokan harinya saya membawa 5 biji kue pesanan teman saya yang di bungkus menggunakan kemasan cup plastik. Dulu kue basah masi seharga Rp500-Rp900. Tergantung jenis dan bahan kue. Kue yang saya bawa waktu itu saya jual Rp600/biji. Saya tidak berikir untuk mengambil untung banyak karna kue yang saya jual, di peroleh secara gratis dari ibu. Daripada kelebihan kue dari pelanggan ibu hanya di makan sendiri , kenapa tidak coba saya tawarkan ke teman saya yang berminat membelinya. hitung-hitung nambah uang jajan. Benar saja, ketika saya memberikan uang Rp3.000 dari kue yg dibeli teman saya tadi ke ibu,ibu justru memberikannya kepada saya. Disinilah saya belajar bisnis pertama kali.




Memulai Bisnis Jasa Secara Tidak Sengaja.



              Tidak harus punya orang tua seorang pedagang untuk mulai belajar bisnis, Tanpa kita sadari waktu kecil kita sering berbisnis di bidang jasa. Saya yakin 8 dari 10 anak pernah melakukannya. Bisnis jasa yang kita lakukan waktu kecil biasanya hanya di lingkup keluarga. Contoh ketika ibu menyuruh kita membeli sesuatu diwarung, pasti kita meminta upah. Atau ketika ibu pulang dari pasar dan kita membwakan belanjaannya pasti kita meminta upah. Tanpa kita sadari di sinilah awal kita belajar bisnis dibidang jasa. Walau pun orang tua sendiri yang di bisnissin. 

Memulai Bisnis Dari Hobi Membeli Mainan Dan Kejelian Melihat
             Peluang.

              Aku akan bercerita tentang adik ku yang berumur 9 tahun yang masih duduk di kelas 3 SD, Adik laki-laki ku sangat senang mengumpulkan mainan yang sedang musim. Seperti ketika musim permaina stik es cream di upin ipin. Di Upin Ipin stik yang digunakan adalah stik bekas makan es cream sedangkan adik laki-laki ku menggunakan stik es cream baru yang di jual perbungkus di toko alat tulis. Biasanya stik itu dibuat kerajinan tangan untuk tugas sekolah. Tapi adik laki-laki ku menggunakannya untuk bermain. Karna dari segi finansial lebih murah. Perbungkusnya berisi 50 biji dengan harga Rp2.500-Rp5.000. 

*Adik Laki-laki saya Bagus Dewantoro.

             Tapi stik ini memiliki kelemahan. Tekstur stik es cream yang lumayan berat membuat orang yang menggunakannya dalam permainan harus mengeluarkan kekuatan ekstra. Meski begitu adik ku tidak kehabisan akal. Ia menikipiskan permukan stik agar lebih ringan. Ia mengamplas menggunakan permukan cor-coran semen yang kasar. Karna sangat melelahkan akhirnya tanpa sengaja dia menumakan amplas bekas. Akhirnya amplas bekas itu yang ia gunakan untuk menipiskan stiknya. Adik ku pemain yang handal. Ia cukup sering menang dan koleksi atiknya kini cukup banyak. 

               Jiwa adik laki-laki ku ini muncul ketika menonton tokon Ismail di Film Upin dan Ipin. Ismail yang terbiasa membantu ibunya berjualan terbiasa menawarkan daganganya di mana saja dan kapan saja.Tak pernah merasa malu atau pun minder. Yah adik ku ini sangat terinspirasi dari sosok mail. Ia berniat meniru tokoh Ismail pada Film Upin dan Ipin untuk memperoleh keuntungan. Ia bahkan telah mengemas stiknya dalam plastik. Setiap plastik ia isi dengan  5 stik es dan dihargai Rp500. Bukan hanya stik es yang ia pernah jual. Ketika dia dapat kelereng/gundu satu botol air mineral 500ml. Ia mengemas nya dalam plastik. Satu plastik berisi 6 kelereng dan dihargai Rp1.000. Karna kebetulan waktu itu sedang musim kelereng. Ia bahkan punya relasi untuk memasarkan dagangannya. Teman adik ku yang rumahnya berada tepat di depan rumah kami menjadi pelanggan pertamnya dan sekaligus menjadi partner untuk menjual dagangannya. Tanpa sungkan ia menjajakan jualannya keliling komplek. menghampiri satu demi persatu anak yang ia kenal dan menawarkan daganganya. Tapi itu hanya sehari dua hari saja. Bukan karna adik ku menyerah tapi di marai alias dilarang ortu karna gak mau kalau tetangga berfikir adik ku itu gak pernah dikasi uang jajan sama ortu. Kalau di pikir pikir adik ku ini udah di jaman yang enak. Udah ngerasain yang namanya uang jajan diatas Rp3.000. Menurutku itu bukan karna uang jajannya kurang. Tapi panggilan jiwa kali yah. hehehehehehe 

             Tontonan Upin dan Ipin yang mengajarinya berbisnis. Dan kebiasan nya membeli mainan di penjual yang mengajarinya mengemas dan memasang harga pada dagangannya. Yah di umurnya yang baru 9 tahun ia sudah berfikir seperti itu. Aku yakin suatu saat adik laki-laki ku akan menjadi pengusaha yang sukses karna kejeliannya melihat peluang. 

Kesimpulan Ketiga Contoh Cerita Diatas.


               Dari ketiga cerita di atas dapat di simpulkan bahwa secara tidak sadar kita telah memahami pengertian bisnis sejak kecil dan telah merenerpkannya. Telifisi dan lingkungan sekitar secara otodidak telah mendidik kita sebagai sorang pebisnis. Walaupun lingkupnya masi kecil. 

"Bisnis adalah individu atau organisasi yang menghasilkan dan menjual produk atau jasa yang di butuhkan konsumen pada tingkat keuntungan tertentu."

 Artinya sejak kecil kita telah memiliki kriteria sebagai seorang pebisnis. Tinggal bagaimana kita mengembangkan potensi yang ada pada diri kita. Jadi apakah kita akan jauh lebih baik dari masa kecil kita atau sebaliknya ? Pilihan ada ditangan anda. 



Sumber Refrensi :
  • Pro. M. Suyanto. 2008. Smart In Entrepreneur, Belajar dari Kesuksesan Pengusaha Top Dunia: 11 RAHASIA MEMULAI BISNIS TANPA UANG, Penerbit Andi Yogyakarta. 
  • https://upgradehigh.wordpress.com/2013/12/16/berpikir-secara-objektif-ataupun-subjektif-yang-manakah-kamu/
  • https://pringganugraha.wordpress.com/pengertian-bisnis-dan-tujuan-bisnis/