Label:

SAFFIR, Robot Humanoid Untuk Atasi Kebakaran Di Kapa


SAFFIR, Robot Humanoid Untuk Atasi Kebakaran Di Kapa


Sebuah robot pemadam kebakaran di kapal perang induk dengan nama SAFFIR dikabarkan tengah dikembangkan oleh America Naval Research Laboratory.

SAFFIR adalah sebuah robot manusia (humanoid) yang dilengkapi dengan berbagai macam sensor untuk membantu menghadapi situasi kebakaran di sebuah kapal, terutama kapal perang induk.
Sensor yang tersedia dalam SAFFIR adalah kamera video, penditeksi gas dan kamera infrared yang memungkinkannya untuk bisa melihat dalam kepulan asap.
Bagian atas robot humanoid ini mampu mengoperasikan berbagai macam alat pemadam kebakaran. SAFFIR juga mampu bekerja sama dengan manusia dan bisa menerima perintah dari gerakan tangan dan perintah suara.

Kekurangan dari robot ini adalah daya tahan baterai nya yang hanya mampu bertahan selama 30 menit saja.








FRAC Centre di Orleans, Perancis telah merilis sebuah video yang menunjukan robot yang disebut quadrocopter yang bisa membangun sebuah menara setinggi enam meter yang terdiri dari 1.500 busa polistiren prefabrikasi.
Setiap quadrocopter dilengkapi dengan sebuah sebuah sensor elektronik custom onboard yang memunkinkan quadrocopter untuk mengontrol robot secara presisi . Selain itu, teknologi flight paths dapat menghindarkan robot ini dari tabrakan. Robot ini bisa mengambil semacam batu bata putih yang dijadikan bahan bangunan dan menaruh di tempat yang sesuai,


Tampak berikut robot sedang mengangkut busa polistiren yang dijadikan sample bahan bangunan tower.
Pameran ini dikembangkan oleh arsitek asal Swiss, Gramazio &Kohler dan desainer robot asal Italia, Raffaello D’Andrea.
Videonya bisa anda lihat dibawah ini.









Para ilmuwan di Nanyang Technology University (NTU) Singapura mengklaim bahwa mereka telah berhasil mencipatakan robot yang bisa melakukan pekerjaan rumah tangga. Robot dengan nama Nash tersebut dapat memanjat tangga dan mengenali obyek, seperti cangkir atau sebuah apel.
Bentuk robot ini hampir menyerupai bentuk fisik manusia. Dengan tinggi 1,8 meter, Nash bahkan diklaim sebagai salah satu robot dengan tingkat kecerdasan tertinggi di dunia.
Sebutan sebagai salah satu robot dengan tingkat kecerdasan tertinggi di dunia bukanlah isapan jempol belaka. Selain dapat menaiki tangga, Nash juga bisa merespon perintah verbal, seperti ‘ke sini’ atau ‘pergi ke ruang 101′.
Robot inipun sudah mempertunjukkan kebolehannya di depan publik beberapa hari lalu. Robot yang didesain oleh seorang ahli mekatronik bernama Xie Ming ini juga mampu mengangkat benda-benda berat.
Untuk membangun robot ini, para ilmuwan tersebut membutuhkan waktu kurang lebih 5 tahun. Menurut rencana, robot Nash ini akan dijual secara komersial dalam kurun 5 tahun mendatang. Mengenai harga, diperkirakan akan dijual seharga 200 ribu USD.


Para peneliti dari University of Michigan Amerika berhasil menciptakan sebuah robot yang diklaim menjadi robot tercepat di dunia. Mabel, nama robot tersebut mampu bergerak dengan kecepatan 10.9 km/jam, mengalahkan robot Toyota dan ASIMO yang masing-masing hanya mampu bergerak dengan kecepatan 4.3 km/jam dan 3.7 km/jam.
Dilansir dari Kompas.com, robot ini memiliki kemampuan berlari yang cukup cepat berkat desain fisiknya yang menyerupai karateristik manusia. Misalnya robot ini memiliki rangka badan yang lebih berat dibandingkan dengan kaki, serta hubungan antar rangka dan alat gerak yang bisa dikatakan mirip dengan tendon di tubuh manusia.
Dalam sebuah video yang beredar bebas di Youtube, robot tersebut mampu mengayunkan kaki dan gerakan naik turun tubuh yang benar-benar mirip manusia. Robot tersebut menghabiskan waktu 40 persen waktu berlari pada ‘fase terbang’ dengan tua kaki tak menyentuh tanah, sama seperti manusia.

Peneliti Jepang Klaim Ciptakan Robot yang Dapat Berpikir & Bertindak Seperti Manusia


Sebuah robot yang dapat berpikir nampaknya menjadi sebuah hal yang bukan tidak mungkin lagi. Seorang peneliti di Jepang Bernama Osamu Hasegawa mengklaim telah berhasil menciptakan robot yang dapat belajar dari pengalamannya dan menyelesaikan masalah.
Osamu mengatakan, saat ini perkembangan teknologi robot sangatlah pesat. Namun untuk robot yang dapat berpikir selayaknya seperti manusia, masih menjadi sebuah kendala. Umumnya sebuah robot hanya bisa melakukan tugas-tugas tertentu yang sudah ditentukan dengan sebuah bahasa pemrograman.
Menurut dia, robot jenis tersebut tidak akan terlalu banyak bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu dia menggunakan Self Organising Incremental Neural Network atau disebut SOINN, sebuah algoritma yang memungkinkan robot untuk belajar dari pengalamannya.
Di laboratorium, robot ini diajari untuk melakukan beberapa tugas, seperti menuang teh, memegang botol, meletakkan cangkir dan lain-lain. Dengan adanya pembelajaran di laboratorium tersebut, robot ini akan dapat melakukan tugas yang sama di lain waktu.
Saat ini, timnya sedang mengembangkan metode agar robot ini dapat belajar melalui jaringan internet. Dia berharap akan ada sebuah robot yang dapat berpikir dan terkoneksi langsung dengan internet.

DASH, Robot Bersayap Berbentuk Serangga Bisa Berjalan Tapi Belum Bisa Terbang

Para peneliti robot nampaknya kini tengah mengembangkan robot bersayap yang bisa terbang dengan mengepakkan sayapnya. Dynamic Autonomous Sprawled Hexapod disingkat DASH, adalah salah satu robot yang diharapkan menjadi robot pertama yang dapat terbang dengan cara mengepakkan sayapnya.


Robot dengan berat 25 gram memiliki enam kaki dan panjang 10 cm. Terdapat pula dua buah sayap yang dapat dikepakkan seperti layaknya sebuah serangga. Lalu terdapat pula ekor yang berfungsi sebagai stabilisator untuk menghadapi medan yang buruk.
Dengan segala yang dipunyainya tersebut, DASH mampu berjalan dengan hingga mencapai 1.29 m/s. Selain itu robot ini juga mampu memanjat lembah yang curam.
Namun sayangnya sayap yang dimiliki oleh robot ini masih belum dapat membuatnya untuk terbang selayaknya seperti serangga. Para peneliti tersebut mengatakan, kecepatan robot ini masih kurang untuk dapat membuatnya terbang.
Para peneliti yakin, jika robot ini dapat terbang sebagaimana mestinya, akan memiliki berbagai manfaat. Antara lain untuk pencarian korban kecelakaan atau bencana, mengeksplorasi daerah berbahaya dan lain-lain.

Wu dan Kong Dua Robot Atlet Ping Pong Dari Cina

Cina nampaknya memang menjadi gudang atlet. Tak hanya merajai beberapa cabang olahraga, kini mereka juga turut menciptakan dua buah robot yang mampu bermain ping pong.
Adalah Wu dan Kong, dua robot yang diciptakan oleh para peneliti di Universitas Zhejiang Cina. Permainan dua robot ini memang tak seperti permainan seorang atlet ping pong. Namun meskipun begitu, dua robot ini mampu memukul bola dengan tingkat presisi yang cukup bagus.

Ilmuwan Jepang Ciptakan Robot Berbentuk Bola Bisa Terbang Dengan Kecepatan 60Km/jam

Seorang ilmuwan Jepang baru saja menciptakan sebuah alat dengan desain yang revolusioner. Para peneliti yang bekerja untuk departemen pertahanan Jepang tersebut berhasil menciptakan sebuah alat berbentuk bola yang dapat terbang.
Penciptaan robot berbentuk bola tersebut terbilang sangat mutakhir. Robot ini dapat melaju dengan kecepatan 60 km/jam. Robot ini memiliki bobot 350 gram dengan diamter 42 sentimeter.
Biaya penciptaan robot tersebut pun terbilang murah. Hampir sebagian besar bagian-bagiannya terbuat dari barang bekas. Total biaya pembuatannya mencapai 1400 USD atau sekitar 12 juta rupiah.

  

Xenith Mobil Tenaga Surya Yang Diklaim Sebagai Mobil Tenaga Surya Tercepat

Sebuah mobil bertenaga surya hasil ciptaan mahasiswa dari Stanford diklaim sebagai mobol bertenaga surya tercepat di dunia. Mobil yang bernama Xenith ini pada tahun lalu berpartisipasi pada event World Solar Challenge, di mana sebuah mobil tenaga surya harus menempuh jarak tak kurang dari 3.000 km.

Tak ada informasi yang jelas seberapa cepat mobil ini dapat melaju. Namun ada beberapa pihak yang mengklaim bahwa Xenith ini dapat melaju dengan rata-rata kecepatan hingga 60 mph.
Mobil ini memiliki 26 panel surya yang masing-masing terdiri dari sel surya dengan efisiensi sangat tinggi. Dengan sumber tenaga sebanyak itu, pencipta mobil ini berharap mereka dapat berpartisipasi kembali pada World Solar Challenge yang diadakan Oktober ini.

Mikrobot Sepanjang 6 inci Berjalan di Atas Permukaan Air Tanpa Tenggelam

Sebuah mikrobot yang bisa berjalan di atas permukaan air telah berhasil diciptakan. Para ilmuan mengatakan insprirasi untuk membuat mikrobot ini berasal dari serangga yang dapat berjalan di atas permukaan air, seperti nyamuk atau laba-laba air.
Mikrobot ini memiliki panjang 6 inci dan terdapat 10 penolak air serta dua kawat yang bertindak sebagai kaki untuk menggerakkan mikrobot ini di atas permukaan air. Robot ini dapat berjalan, berdiri, bahkan melompat di atas permukaan air tanpa tenggelam.
Mikrobot dengan berat 3,88 gram tersebut mampu berjalan di atas permukaan air dengan kecepatan 6 inci per detik tanpa tenggelam. Ini adalah robot pertama yang bentuknya menyerupai serangga.
Namun para mengakui bahwa kecepatan gerak mikrobot serangga ini masih terlalu pelan. Mereka masih bekerja untuk dapat meningkatkan kecepatan gerak mikrobot ini. Jika robot ini sudah memiliki kecepatan gerak, yang bagus, dan tentu saja dapat dibuat dengan harga murah, para peneliti berharap dapat menggunakannya untuk mengatasi masalah polusi air.


 

0 komentar:

Posting Komentar